Minggu, 04 Desember 2011

Problematika Internal Aktivis Dakwah

Assalamualaikum wr.wb.....
Permasalahan gerakan dakwah terlalu kompleks untuk di ungkapkan, namun adanya masalah adalah untuk di seleaikan, bukan untuk di biarkan saja....
Kali ini, adm akan mem posting beberapa masalah internal yang sering terjadi pada jamaah/gerakan dakwah,  Agar kader dakwah tahu kelemahan dan kekuranganya, untuk menjadi perbaikan di masa mendatang sehingga estafet pergerakan dakwah ini tetap bergulir. Artikel yang kali ni di posting adalah cuplikan dari sebuah buku tentang dakwah yang penulisnya telah menerbitkan buku-buku dakwah yang cukup terkenal....
Baiklah.... mari kita simak bareng-bareng isi resensinya....
   
          
           Pembahasan problematika internal lebih didahulukan dari pada pembahasan problematika eksternal karena problem terberat bagi semua jamaah dakwah adalah kendala internal. Ketika problematika internal sudah diselesaikan/dikelola dengan baik, maka amanah dakwah lebih mudah ditunaikan dan problematika eksternal lebih mudah diselesaikan.
            Problematika internal yang sering dijumpai dalam jamaah dakwah adalah gejolak kejiwaan, ketidakseimbangan aktivitas, latar belakang dan masa lalu, penyesuaian diri, dan friksi internal.
           Gejolak kejiwaan sebenarnya merupakan persoalan yang dimiliki oleh semua manusia biasa. Dan yang perlu disadari adalah para aktivis dakwah juga manusia biasa. Gejolak ini tidak bisa dimatikan sama sekali, tetapi perlu dikelola dengan baik agar tidak merugikan dakwah dan aktivis dakwah.
            Di antara gejolak kejiwaan itu adalah: Pertama, gejolak syahwat. Banyak orang yang terpeleset oleh gejolak ketertarikan pada lawan jenis ini. Bagi mereka yang belum menikah, gejolak ini biasanya lebih besar dan lebih berpeluang “menggoda.” Kedua, gejolak amarah. Seperti kisah Khalid saat menghadapi Jahdam dan pemuka bani Jazimah, gejolak amarah ini bisa berakibat fatal termasuk bagi citra dakwah, hubungan antar aktivis dakwah, dan terjadinya fitnah di antara kaum muslimin. Ketiga, gejolak heroisme. Semangat heroisme memang bagus dan sangat perlu, tetapi ketika sudah tidak proporsional ia akan mendatangkan sikap ekstrem yang berbahaya bagi kemaslahatan dakwah dan umat. Kasus pembunuhan terhadap Nuhaik yang dilakukan Usamah bin Zaid adalah contohnya. Keempat, gejolak kecemburuan. Seperti kecemburuan Anshar pada para mualaf yang mendapatkan hampir semua ghanimah perang Hunain, sikap ini bisa berefek pada melemahnya soliditas internal jamaah. Meskipun yang dicemburui oleh Anshar sebenarnya adalah perhatian Rasulullah dan bukan materi ghanimah-nya, gejolak ini segera diselesaikan Rasulullah karena jika dibiarkan bisa berdampak negatif.
              Ketidakseimbangan aktivitas juga menimbulkan problematika tersendiri. Ketidakseimbangan antara aktivitas ruhaniyah dengan aktivitas lapangan, ketidakseimbangan antara dakwah di dalam dengan di luar rumah tangga, ketidakseimbangan antara aktivitas pribadi dengan organisasi, ketidakseimbangan antara amal tarbawi dengan amal siyasi, ketidakseimbangan antara perhatian terhadap aspek kualitas dengan kuantitas SDM; semuanya bisa berakibat negatif. Tawazun atau keseimbangan yang merupakan asas kehidupan, juga harus dipraktekkan dalam kehidupan berjamaah dan oleh semua aktivis dakwah.
             Latar belakang dan masa lalu aktivis yang buruk bisa pula menjadi problematika internal dakwah jika tidak dilakukan langkah-langkah solutif. Latar belakang keagamaan keluarga, misalnya. Ia bisa berbentuk lemahnya tsaqafah Islam, tekanan keluarga yang menentang aktivitas dakwah, dan kerancuan dalam orientasi kehidupan. Sedangkan masa lalu yang “jahiliyah” bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi kredibilitas sang aktivis dakwah. Solusi atas problem ini terangkum dalam kata “mujahadah.” Bagaimana seorang aktivis melakukan muhasabah, menyadari kelemahannya dan melakukan perbaikan diri. Masa lalu memang tidak bisa diubah, tetapi pengaruhnya bisa dikendalikan.
             Problematika internal yang keempat adalah penyesuaian diri. Yakni penyesuaian diri terhadap karakteristik pendekatan dan sikap dakwah yang melekat pada masing-masing marhalah dan orbit dakwah. Sebagaimana corak dakwah yang berbeda antara fase Makkiyah dan Madaniyah, bahkan masa sirriyah dan jahriyah pada fase Makkah yang juga berbeda, dakwah saat ini juga mengalami hal yang sama; ada tahap-tahapnya. Antara mihwar tanzhimi yang berkonsentrasi pada konsolidasi internal dan mihwar muassasi yang konsen pada perjuangan politik membuat beberapa kader dakwah tidak mampu menyesuaikan diri. Hambatannya bisa karena sifat “kelambanan” kemanusiaan, kecenderungan jiwa, keterbatasan dan perbedaan tsaqafah, sampai keterbatasan kapasitas. Untuk mengatasi problem ini dibutuhkan peran kelembagaan dakwah. Jamaah dakwah perlu melakukan persiapan perubahan fase dakwah, mensosialisasikan cara pandang yang disepakati tentang batas-batas pengembangan dakwah sehingga jelas mana yang termasuk pengembangan (tathwir) dan mana yang termasuk penyimpangan (inhiraf). Jamaah dakwah juga harus mendefinisikan mana yang asholah dan tsawabit, serta mana yang mutaghayyirat.
              Problem internal kelima adalah friksi internal. Friksi ini bisa timbul dari lingkungan yang kecil seperti intern sebuah lembaga dakwah, atau antar lembaga, atau antar personal pendukung dakwah. Banyak gerakan dakwah yang harus tutup usia dan kini tinggal nama karena problematika ini. Friksi dalam sejarah dakwah memberi beberapa pelajaran penting bagi kita: bahwa friksi merupakan indikasi kelemahan proses tarbiyah, friksi menandakan adanya kelemahan dalam penjagaan diri para aktivis dakwah, restrukturiasi dakwah tepat dilakukan terhadap orang-orang yang telah memahami karakter dakwah itu sendiri, friksi juga bukti keberadaan ego manusia, penumbuhan al-wa’yul islami (kesadaran berislam) dan al-wa’yu ad-da’awi (kesadaran dakwah) lebih utama dibandingkan sekadar meletupkan hamasah (semangat) bergerak, dan sangat mungkin friksi timbul karena hadirnya pihak ketiga yang sengaja “memecah” jamaah.
Di ambil dari cuplikan Resensi buku :
Judul Buku : Tegar di Jalan Dakwah; Bekal Kader Dakwah di Mihwar Daulah
Penulis : Cahyadi Takariawan
Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo
Tahun Terbit : November 2009
Tebal : xiv + 242 hlm

Senin, 07 November 2011

Kisah Nabi Ismail Sebagai Qurban


Kisah Nabi Ismail Sebagai Qurban

Nabi Ibrahim dari masa ke masa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya untuk menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.
Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah, seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyambung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oelh tangan si ayah sendiri.

Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.
Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud : "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya." Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam {niat} tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sgt taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini, tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Isma'il berkata kepada ayahnya : " Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua, agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat, dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya" Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: " Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah."

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya: "Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku.". Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: " Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan". Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya 'Iidul Ad ha di seluruh pelosok dunia.

(Di ambil dari kumpulan-kisah Nabi dan Tokoh Islam.)

Jumat, 23 September 2011

Dauroh Marhalah ( DM 1 ) - KAMMI Komisariat Cikarang

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Sebagai Tanggung jawab Organisasi KAMMI khususnya KAMMI Komsat Cikarang akan melaksanakan Training Leadership Dauroh Marhalah 1 (DM1).

Minggu, 21 Agustus 2011

Ifthar Jama'i & Santunan Yatim, Piatu & Dhuafa - KAMMI Cikarang

KAMMI Cikarang pada hari Minggu, 21 Agustus 2011 Akan  Menyelenggarakan kegiatan "Ifthar Jama'i & Santunan Anak Yatim, Piatu & Dhuafa" dengan target peserta santunan sebanyak 100 peserta dari wilayah cikarang pusat & sekitarnya. Untuk itu diharapkan kehadiran & partisipasinya untuk kegiatan ini.

Sabtu, 30 Juli 2011

Tarhib Ramadhan 1432 H - KAMMI Cikarang

KAMMI Cikarang : Pada Hari Sabtu, 30 Agustus 2011 KAMMI Cikarang menyelenggarakan kegiatan Tarhib Ramadhan 1432H yang berlangsung dari pukul 16:30 WIB s/d 17:40 WIB. Kegiatan ini merupakan agenda ruti yang dilaksanakan bertepatan dengan menjelang Bulan Ramadhan.

Kamis, 07 Juli 2011

Artikel : Kader Pemimpin

Tiga anak remaja tampak bersemangat berjalan beriringan dengan ayah mereka di sebuah jalan desa yang dikelilingi tumbuhan nan hijau. Sesekali, mereka tampak berhenti sebentar untuk istirahat, kemudian berjalan lagi.

Kamis, 30 Juni 2011

Wanita Pembela Rosulullah


Nasibah Syahidah Pembela Rasulullah saw
Bismillahirrohmaanirrohiim..

"Jika ingin mengenal Rasulullah saw, sangat penting untuk kita mengetahui sirah."  kan?

       Katakanlah kita minat pada seseorang, lelaki/perempuan.Untuk mengenali si dia dengan lebih dekat,mesti kita akan berbuat sesuatu kan? Umpamanya berusaha untuk mencari bagaimana untuk berhubung dengan dia,siapa ahli keluarganya,siapa kawan-kawannya,apa yang dia selalu buat,di mana tempat asalnya,dia suka tentang apa dan sebagainya.Kita kalau boleh mahu tahu SEMUA tentang orang yang kita suka/cintai tu,sampaikan kebiasaan dan sikap kita yang dahulu pun akan terubah dan cenderung untuk terikut dengan kebiasaan dan minat si dia.Jadi,siapa 'si dia' yang saya maksudkan?:) -The Messenger of Allah,Muhammad SAW.

Selasa, 21 Juni 2011

Seminar Kesehatan - Tanggap dan Sigap Pada Kesehatan Diri dan Orang Lain Denan P3K

Bismillah, Bahwasanya kesehatan merupakan salah satu nikmat yang paling besar setelah iman. Karena dengan konisi badan pikiran & hati kita sehat maka aktivitas amal ibadah pun akan mudah kita lakukan, sehingga meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, Amin. 


Untuk itu KAMMI Komisariat Bersama - Cikarang bekerjasama dengan BEM STAI Bani Saleh melaksanakan kegiatan seminar kesehatan dengan

Senin, 20 Juni 2011

Dauroh Marhalah I - Bersama KAMMI Komisariat Bani Saleh Bekasi

Salah satu Agenda KAMMI adalah mengadakan kegiatan Dauroh Marhalah I. Untuk itu KAMMI Komisariat Bersama Cikarang ikut terlibat dalam kegiatan Dauroh Marhalah yang di selenggarakan oleh KAMMI Komisariat Bani Saleh Bekasi yang diselenggarakan pada tanggal 17 s/d 19 Juni 2011 yang berlokasi SDIT Al-Kausar (Kelapatunggal - Bogor).

Jumat, 17 Juni 2011

Download Aplikasi AL-Quran untuk Komputer atau Laptop

Salah satu kewajiban umat muslim adalah membaca, memahami dan mengamalkan Al-Quran. Kali ini saya ingin berbagi aplikasi Al-Quran yang bisa digunakan di komputer atau laptop. Dan aplikasi ini sangat bermanfaat saat kita sering terbiasa menggunakan komputer atau laptop dalam waktu yang lama dan mungkin saja tidak sempat membawa Al-quran, Sehingga di sela-sela aktifitas kita bisa membaca AL-quran di komputer atau laptop Anda.

Jumat, 10 Juni 2011

Membangun Kekuatan KAMMI dalam Mengawal Reformasi

Dalam perjalanan bangsa ini telah mengalami berbagai perubahan, sejarah reformasi telah menjadi awal dari harapan masyarakat Indonesia akan sebuah keadilan dan kesejahteraan. Tetapi hal ini hanya menjadi sebuah harapan kosong yang sampai dengan saat ini masyarakat masih tertindas oleh rezim penguasa yang tiran. Cita – cita besar reformasi yang digagas kini telah hilang, bangsa ini berubah menjadi bangsa yang kapitalis, cita-cita reformasi telah diselewengkan. Mahasiswa dalam hal ini KAMMI memilki andil yang besar dalam mengawal reformasi, cita-cita besar reformasi harus ditutaskan oleh para kader KAMMI, ini merupakan bentuk konsistensi KAMMI dalam mengawal perubahan bangsa Indonesia.

Selasa, 07 Juni 2011

Penyerahan Dana Palestina Melalui KNRP

KAMMI Komisariat Bersama - Cikarang pada hari Senin, 06 Juni 2011 telah menyalurkan Bantuan Sosial untuk Rakyat Palestina melalui KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina). Adapun total bantuan yang di salurkan melalui KNRP untuk disalurkan kepada Rakyat Palestina adalah sebesar Rp. 1.700.700,- (Sejuta Tujuh Ratus Ribu Tujuh Ratus Rupiah).

Minggu, 05 Juni 2011

Jangan Sia-Siakan Usiamu

oleh Aidh Abdullah al-Qarni
Tiap-tiap sesuatu dapat dicari penggantinya,kecuali usia. Dan, tiap-tiap sesuatu bila telah lenyap, adakalanya dapat dikembalikan melalui suatu jalan atau lainnya, kecuali usia. Karena apa yang telah berlalu dari usia tidak dapat dikembalikan dan ia pergi untuk selamanya.

Apa yang sudah berlalu dari usia, berarti lenyap yang diharapkan masih belum pasti, dan bagimu hanyalah saat sekarang yang sedang dijalani.

Kamis, 02 Juni 2011

Galang Dana: Memperingati Tragedi 1 Tahun Mavi Marmara

Assalamualaikum Wr, Wb.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.


KAMMI Komisariat Bersama - Cikarang pada hari Kamis, 02 Juni 2011 melaksanakan  Aksi Sosial Penggalangan dana dalam rangka memperingati setahun Tragedi Mavi Marmara. Mavi Marmara adalah sebuah kapal berbendera Turki yang digunakan para aktifis kemanusiaan dari berbagai benua yang membawa bantuan sandang pangan untuk negeri Palestina yang saat itu di blokade oleh kebiadaban zionis israel.

Kamis, 12 Mei 2011

KAMMI Tuntut KPK Selesaikan Kasus yang Berhubungan dengan Penguasa

Jakarta - Mahasiwa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperingati 13 tahun tragedi Semanggi. KAMMI meminta KPK menjadikan momen ini untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang berhubungan dengan kekuasaan.

Senin, 09 Mei 2011

Pengurus KAMMI Daerah Bekasi Dilantik

Bertekad Kawal Pembangunan Bekasi

BEKASI SELATAN- Dalam menjaga regenerasi organisasi, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bekasi lakukan pelantikan kepengurusan periode 2011-2013. Bahkan, dalam pelantikan yang dilakukan di Gedung Patriot Pemkot Bekasi, Sabtu (7/5) pekan lalu KAMMI bertekad menjadi salah satu organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan kader dan mengawal proses pembangunan di Kota Bekasi.

Kegiatan KAMMI

Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 KAMMI Komisariat Cikarang. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top