Jumat, 10 Juni 2011

Membangun Kekuatan KAMMI dalam Mengawal Reformasi

07.00.00

Dalam perjalanan bangsa ini telah mengalami berbagai perubahan, sejarah reformasi telah menjadi awal dari harapan masyarakat Indonesia akan sebuah keadilan dan kesejahteraan. Tetapi hal ini hanya menjadi sebuah harapan kosong yang sampai dengan saat ini masyarakat masih tertindas oleh rezim penguasa yang tiran. Cita – cita besar reformasi yang digagas kini telah hilang, bangsa ini berubah menjadi bangsa yang kapitalis, cita-cita reformasi telah diselewengkan. Mahasiswa dalam hal ini KAMMI memilki andil yang besar dalam mengawal reformasi, cita-cita besar reformasi harus ditutaskan oleh para kader KAMMI, ini merupakan bentuk konsistensi KAMMI dalam mengawal perubahan bangsa Indonesia.
    Untuk menguatkan kembali kekuatan KAMMI sebagai penopang reformasi, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan KAMMI, yaitu:
  1. Membangun kekuatan politik
  2. Kita ketahui bersama bahwa KAMMI lahir sebagai sebuah kekuatan moral yang mengusung ide-ide perubahan dengan nilai-nilai keislaman. Sehingga KAMMI harus tetap memegang nilai-nilai tersebut dalam aktivitasnya. Oleh karena itu islam harus menjadi fatsun gerakan politik KAMMI. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah islam harus bersinggungan dengan politik. Hal yang ta bu pada saat orde baru, sehingga pada waktu itu muncul jargon islam yes, politik no!
    Perlu beberapa pelurusan terhadap hal-hal diatas, Islam hadir bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, namun Islam juga hadir sebagai unitas religio politik yang mendukung terbentuknya masyarakat yang egaliter. Sehingga karena itu politik telah menjadi bagian dari Islam itu sendiri sebagai agama yang menyeluruh.
    Hasan Al-Banna dalam risalah Mu’tamat Al Khamis dan risalah baina Al Amsi wa Al yaum telah mengedepankan enam implikasi ideologis yang menjadi dasar pijakan pemikiran  siasah (politik) kaum muslim, yaitu:

    1. Universalitas Islam mengharuskan Islam menyentuh masalah-masalah siasah (politik). Oleh karena itu amal siyasi merupakan implikasi ideologis yang tidak mungkin terhindari. 
    2. Daulah, sebagai institusi siasah utama dan memiliki otoritas dan kekuasaan dalam menerapkan hukum-hukum atau syariat Allah, harus menjadi representatif fikrah (ideologi Islam). Sebab penerapan Islam sebagai manhaj Al-Hayah (sistem hidup) yang sempurna hanya dapat ditegakkan secara utuh melalui sebuah daulah islamiyyah yang memiliki legalitas dalam menggunakan kekuasaan dan kekuatannya untuk mewujudkan kebaikan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
    3. Adanya kenyataan bahwa setiap muslim harus konsisten dalam merealisasikan Islam sebagai manhaj Al-Hayah, artinya setiap muslim harus tampil dalam penerapan nilai-nilai Islam.
    4. Keharusan Umat menuntut pemerintahnya agar menerapkan hak-hak keislamannya merupakan implikasi ideologis lain dari universalitas Islam, hal ini sejalan dengan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar.
    5. Penyadaran dan penyebaran dakwah serta perjuangan konstitusi merupakan wasilah bagi tegaknya Islam dan islamisasi masyarakat.
    6. Pemerintahan sebagai pelaksana hukum , denga kewenangannya dan kekuasaan yang dimilikinya, menjadikan pemerintahan sebagai salah satu pilar tegaknya Islam. Tegaknya sebuah pemerintahan yang islami merupakan tuntutan ideologis syumuliatul islam.
    Selain implikasi-implikasi ideologis, universalitas Islam juga melahirkan implikasi-implikasi sosiologis yang menjadi kerangka utama gerakan dan penerapan siasah (politik) Islam, yaitu:

    1. Islam telah meletakkan sebuah kerangka siasah yang dapat mewujudkan cita-cita siasahnya. Dalam Islam siasah dilakukan untuk mengantarkan kehidupan manusia kepada cita-cita universalnya, yaitu kebaikan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. 
    2. Islam tidak dapat dipisahkan dengan siasah, slogan Islam sebagai din dan daulah harus terus direalisasikan. Konsekuensinya adalah penolakan sama sekali terhadap ide pemisahan antara agama dan Negara.
    3. Ketidakpedulian terhadap pemerintah yang tidak mau menerapkan syariat Islam adalah kejahatan sedangkan menuntut diberlakukannya syariat Islam adalah kewajiban. Sebab salah satu kewajiban pemerintah adalah menegakkan hukum dan aturan-aturan Islam (syariat).

  3. Membangun kekuatan sosial
  4.         Kehadiran KAMMI sebagai sebuah kekuatan social haruslah menjadi bagian yang membawa manfaat dan kebaikan di tengah-tengah masyarakat, dan untuk dapat memenuhi itu semua, maka KAMMI juga harus menjadi bagian dari masyarakat. Karena itu pembangunan masyarakat sebagai basis pendukung gerakan merupakan salah satu yang harus diupgrade oleh gerakan KAMMI. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan aktivitas atau program-program yang member manfaat bagi masyarakat, jika hal tersebut sudah dilakukan maka masyarakat akan secara otomatis mendukung gerakan KAMMI.

  5. Membangun Kemandirian Organisasi
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa untuk menjalankan roda organisasi dengan baik  maka diperlukan kekuatan financial yang baik pula, oleh karena itu KAMMI sebagai sebuah gerakan harus juga membangun kemandirian ekonomi organisasinya, yang salah satunya dapat dilakukan dengan membangun usaha mandiri KAMMI. Namun yang harus diperhatikan bahwa hal ini tidak boleh menjadikan KAMMI sebagai organisasi komersil yang hanya memperhatikan keuntungan materil semata, melainkan harus diorientasikan pada kemandirian finansial organisasi untuk mendanai proyek-proyek dakwah.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

1 komentar:

  1. Pergerakan mahasiswa sekarang memasuki fase transisi, transisi yang di maksud adalah transisi penurunan dari puncaknya pada masa reformasi thn 1998, dimana mahasiswa saat ini mulai kembali pada fungsinya sebagai akademisi,mereka lebih di sibukkan dengan agenda2nya yang bersifat akademik dan kepentingan kariernya masing2 tanpa peduli dengan gejolak2 sosial yang sedang berkembang yang semestinya menjadi tanggungjawabnya mengemban visi reformasi.

    Meskipun kami tahu kondisinya demikian kami tidak akan patah semangat untuk tetap melanjutkan agenda-agenda reformasi di negri ini. Pergerakan mahasiswa harus tetap ada dan exis, Mahasiswa tidak boleh berdiam diri dengan keadaan sosial politik yang tidak berpihak pada rakyat, pemerintah yang dzholim. Adalah tugas kita bersama sebagai generasi muda untuk senantiasa mengawal demokrasi serta menegakkan keadilan

    Untuk sahabat2ku di jalan pergerakan dakwah, Jangan pernah lelah, menyampaikan syariat2 islam di muka bumi, yakinlah janji Allah itu pasti.....!!!

    HIDUP MAHASISWA.....
    ALLAHU AKBAR.....

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungan dan Komentar Anda di blog ini...

 

© 2013 KAMMI Komisariat Cikarang. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top